Kamis, 08 Oktober 2015

Indera Pengecapan kaitannya dengan Persepsi Psikologis

Sebagaimana telah diketahui bahwa persepsi ialah proses peng-integrasian dalam diri individu terhadap stimulus yang diterima. Perbedaan persepsi pada individu tergantung pada motivasi, kebutuhan, titik fokus dan tergantung pada pengalaman informasi yang diterima oleh individu.Stimulus yang diterima oleh indera (V-K-O-G) dan diartikan menurut pengalaman masing-masing setiap individu. Salah satu dari indera reseptor yang akan dibahas dalam makalah ini ialah Gustatori atau indera pengecapan.
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecap yaitu lidah.Pengecap atau gustasi adalah suatu bentuk kemoreseptor langsung dan merupakan satu dari lima indra tradisional. Indra ini merujuk pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun. Pada manusia dan banyak hewan vertebrata lain, indra pengecapan terkait dengan indra penciuman pada persepsi otak terhadap rasa. Sensasi pengecapan klasik mencakup manis, asin, masam, dan pahit. Belakangan, ahli-ahli psikofisik dan neurosains mengusulkan untuk menambahkan kategori lain, terutama rasa gurih (umami) dan asam lemak.Sel reseptor pengecapan pada manusia ditemukan pada permukaan lidah, langit-langit lunak, serta epitelium faring dan epiglotis.
Kemudian bagaimana reaksi yang terjadi pada permukaan lidah apabila terkena berbagai macam stimulus yang diterima oleh indera pengecapan.

1.      Definisi alat indera pengecap.
2.      Proses dalam persepsi indera pengecapan.
3.      Hal yang mempengaruhi persepsi indera pengecapan.
 
1.  Definisi Alat Indera Pengecapan
Reseptor sistem gustatory atau perasa berada dilidah dan bagian-bagian rongga mulut. Reseptor perasa disebut taste buds yang umumnya terletak disekitar kuncup pengecap yang disebut papillae. Reseptor perasa tidak memiliki axon sendiri. Tiap neuron yang membawa impuls dari taste buds, akan menerima input dari beberapa reseptor sekaligus. Sinyal yang timbul pada reseptor perasa akan meluas kesistem second-order neuron yang akan disampaikan ke cortex.Saraf afferen pada sistem gustatory meninggalkan rongga mulut yang merupakan bagian dari saraf cranial bagian facial, glossopharyngeal, dan vagu. Informasi bermula dari bagian depan lidah, kebagian belakang lidah, akhirnya menuju kebagian belakang rongga mulut. Saraf-saraf tersebut akan berakhir di solitary nucleus di medulla dan bersinapsis dengan neuron yang akan menyampaikan pesan ke ventral posterior nucleus di thalamus letaknya berbeda dengan bagian penerima implus dari stimulasi oral yang motorik sifatnya. Axon-axon pada nucleus ventral posterior akan membawa berita ke primary gustatory cortex dan ke secondary gustatory cortex. Sistem gustatory juga akan menuju sistem lymbic. Proyeksi impuls ke hypothalamus diperkirakan memiliki peranan penting dalam mengatur rasa lapar.Satu hal lagi yang perlu diingat dalam sistem gustatory yaitu, berbeda dengan sistem sensoris yang lain, sistem gustatory diproyeksikan secara ipsilateral.
Dalam fungsinya, lidah tidak pernah istirahat. Tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga produksi saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur. Lidah mendorong saliva ke tenggorokan supaya bisa ditelan. Hal ini menguntungkan, karena kalau tidak di bantal akan terbentuk pulau-pulau besar setiap kali kita tidur.
Rasa adalah sebuah saluran input yang istimewa, dilengkapi dengan karakteristik submodalitasnya sendiri. Submodlitas gustatory mencakup manis, asam, pahit dan asin. Ada juga yang disebut dengan “predikat gustatory” yaitu kata-kata yang mengacu secara spesifik pada rasa dan kwalitas rasanya. Meskipun demikian, dalam bahasa Inggris kecuali ketika digunakan untuk membuat penjelasan tentang makanan secara spesifik acuan pada “predikat gustatory” adalah dasarnya bersifat metafora, lebih mengindikasikan respon emosional daripada proses kognisi. Contohnya ungkapan seperti : “Dunia ini sungguh pahit di mulutku” memanfaatkan rasa secara lebih puitis atau perlambangan daripada makna sebenarnya. Contoh lainnya dari pribahasa berbasis gustatory : Manisnya kesuksesan, Kekalahan yang pahit, Mukanya sungguh masam.

2.  Mekanisme Pengecapan
Pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu.Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah. Lidah merupakan kemoreseptor untuk merasakan responrasa asin, asam, manis, pahit, dan umami. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akandirespon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga belakang.  Dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar taste bud melalui taste pore (lubang).
Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang sel-sel kemudian timbul-lah impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan syaraf IX otak untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap primer di lobus parietalis untuk kemudian diinterpretasikan. Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut (Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.
Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan yang kita makan.

3.  Fungsi Lidah
Pada manusia, lidah dalam keadaan sehat dapat membedakan rasa gula yang manis, rasa garam yang asin, rasa obat yang pahit dan rasa asam. Karena rangsang yang diterima indra pengecap berupa larutan zat berasa. Larutan ini akan diterima oleh reseptor pengecap (papila) yang terdapat di lidah. Dalam papila terdapat bulu-bulu saraf (gustatory hair) yang berfungsi menghantarkan impuls ke otak.Lidah memiliki permukaan yang bersifat kasar karena memiliki tonjolan yang disebut papila. Papila dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Papila Filiformis           : Berbentuk seperti benang halus. Banyak terdapat di bagian depan lidah. Papila ini menyebar diseluruh permukaan lidah yang merupakan papila peraba.
2. Papila Fungiformis       : Berbentuk tonjolan seperti kepala jamur. Banyak terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
3. Papila Sirkumvalata     : Berbentuk bulat. Tersusun seperti huruf ‘V’ di belakang lidah.Terdapat 7-9 buah terletak pada pangkal lidah. Pada papila sirkum valata inilah terdapat puting kecap.
            Semakin tua usia maka jumlah puting kecap semakin menurun. Sehingga pada orang tua, sensitivitas pengecapan menjadi berkurang.Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa di atas. Tunas pengecap untuk rasa pahit terutama terletak pada pangkal lidah. Untuk rasa manis dan asin terdapat di ujung lidah, dan untuk rasa asam terdapat di sisi lidah.Ada tumpang tindih area penerima rasa terutama bagian posterior dan lateral, yaitu rasa asin dan asam. Rasa manis mempunyai ambang rasa tinggi dan snsifitas yang rendah, rasa pahit menunjukkan ambang yang rendah dan sensitifitas tinggi, sedangkan asin dan asam diantara keduanya.Saliva membantu pelarutan makanan sebab hanya makanan yang larut yang dapat dikecap. Sinyal reflek viseral berintegrasi dengan pusat degistif di medula, perintah motor parasimpatis dikirim ke kelenjar ludah melalui saraf fasialis dan ke lambung melalui nervus vagus ke sistem limbik dan hipotalamus untuk reseptor afektif.
Tiap tunas pengecap dipersarafi oleh 50 serabut saraf dan tiap serabut saraf menerima rata-rata 5 tunas pengecap. Jika saraf sensori dipotong, maka tunas pengecap yang disarafinya akan berdegenerasi kemudian hilang.            Papila filiformis berbentuk kerucut kecil yang menutupi dorsum lingua dan biasanya tidak mengandung tunas pengecapan. Pada orang dewasa mempunyai 10.000 puting pengecap dan pada anak-anak sedikit lebih banyak daripada orang dewasa.
            Serabut saraf sensori dari tunas pengecapan terdapat pada 2/3 anterior lidah, bejalan di dalam cabang korda timpani dari nervus fasialis. Sedangkan 1/3 posterior lidah akan mencapai batang otak melalui nervus vagus.            Pada tiap sisi serabut pengecapan bermielin, tetapi menghantarkan rangsangan relatif lambat di dalam tiga nervus ini, bersatu dalam medula oblongata untuk memasuki nukleus dari traktus solitarius.Pengecapan tidak mempunyai area proyeksi korteks terpisah, tetapi diwakili di dalam bagian gyrus (lekuk) post sentralis yang melayani sensasi kulit dari wajah.

4.  Hal yang mempengaruhi Indera Pengecap
Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang sensitif.Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari.
Indera pengecap mampu mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Menurut Prof. Dr. Jenny Sunariani, drg., M.S., Guru Besar Universitas Airlangga dalam bidang Ilmu Biologi Oral,otak mempengaruhi emosi karena pengaruh memori masa lalu. Saat lidah mengecap sebuah makanan yang pernah dikenalnya, secara tidak sadar otak akan mengingat kembali kapan saat makanan itu dirasakan. Bila makanan itu mengingatkan pada memori sedih, bagian otak yang disebut punishment center akan mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol diperlukan tubuh untuk menghadapi stressor (gangguan atau tekanan dari luar) yang dapat menyebabkan stress. Jika terlalu banyak, hormon ini akan mempengaruhi jumlah dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Karena itu, orang yang terlalu stress atau sering bersedih lebih mudah terkena penyakit.
Sebaliknya, jika otak mengingat sebuah makanan sebagai bagian dari memori yang menggembirakan, bagian otak yang disebut reward center akan mengeluarkan endorfin. Endorfin ini disebut juga groove hormone dan mampu merangsang regenerasi sel serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal.Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar.Itu karena lidah tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan.Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.


Tidak ada komentar: