Sebagaimana
telah diketahui bahwa persepsi ialah proses peng-integrasian dalam diri
individu terhadap stimulus yang diterima. Perbedaan persepsi pada individu
tergantung pada motivasi, kebutuhan, titik fokus dan tergantung pada pengalaman
informasi yang diterima oleh individu.Stimulus yang diterima oleh indera
(V-K-O-G) dan diartikan menurut pengalaman masing-masing setiap individu. Salah
satu dari indera reseptor yang akan dibahas dalam makalah ini ialah Gustatori
atau indera pengecapan.
Persepsi pengecapan
atau rasa didapatkan dari indera pengecap yaitu lidah.Pengecap atau gustasi
adalah suatu bentuk kemoreseptor langsung
dan merupakan satu dari lima indra tradisional. Indra ini merujuk pada kemampuan
mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun. Pada manusia dan banyak hewan vertebrata lain, indra pengecapan terkait dengan indra penciuman pada persepsi otak terhadap rasa. Sensasi
pengecapan klasik mencakup manis, asin, masam, dan pahit.
Belakangan, ahli-ahli psikofisik dan neurosains mengusulkan untuk menambahkan kategori lain, terutama
rasa gurih (umami) dan asam lemak.Sel reseptor pengecapan pada manusia ditemukan pada permukaan lidah, langit-langit lunak, serta epitelium faring dan epiglotis.
Kemudian bagaimana reaksi yang terjadi pada permukaan lidah apabila terkena
berbagai macam stimulus yang diterima oleh indera pengecapan.
1.
Definisi
alat indera pengecap.
2.
Proses
dalam persepsi indera pengecapan.
3.
Hal
yang mempengaruhi persepsi indera pengecapan.
1. Definisi Alat Indera Pengecapan
Reseptor
sistem gustatory atau perasa berada dilidah dan bagian-bagian rongga mulut.
Reseptor perasa disebut taste buds yang umumnya terletak disekitar kuncup
pengecap yang disebut papillae. Reseptor perasa tidak memiliki axon sendiri.
Tiap neuron yang membawa impuls dari taste buds, akan menerima input dari
beberapa reseptor sekaligus. Sinyal yang timbul pada reseptor perasa akan
meluas kesistem second-order neuron yang akan disampaikan ke cortex.Saraf
afferen pada sistem gustatory meninggalkan rongga mulut yang merupakan bagian
dari saraf cranial bagian facial, glossopharyngeal, dan vagu. Informasi bermula
dari bagian depan lidah, kebagian belakang lidah, akhirnya menuju kebagian
belakang rongga mulut. Saraf-saraf tersebut akan berakhir di solitary nucleus
di medulla dan bersinapsis dengan neuron yang akan menyampaikan pesan ke ventral
posterior nucleus di thalamus letaknya berbeda dengan bagian penerima implus
dari stimulasi oral yang motorik sifatnya. Axon-axon pada nucleus ventral
posterior akan membawa berita ke primary gustatory cortex dan ke secondary
gustatory cortex. Sistem gustatory juga akan menuju sistem lymbic. Proyeksi
impuls ke hypothalamus diperkirakan memiliki peranan penting dalam mengatur
rasa lapar.Satu hal lagi yang perlu diingat dalam sistem gustatory yaitu,
berbeda dengan sistem sensoris yang lain, sistem gustatory diproyeksikan secara
ipsilateral.
Dalam fungsinya, lidah tidak
pernah istirahat. Tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita
tidur sehingga produksi saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita
sedang tidur. Lidah mendorong
saliva ke tenggorokan supaya bisa ditelan. Hal ini menguntungkan, karena kalau
tidak di bantal akan terbentuk pulau-pulau besar setiap kali kita tidur.
Rasa adalah sebuah saluran input yang istimewa, dilengkapi dengan
karakteristik submodalitasnya sendiri. Submodlitas gustatory mencakup manis,
asam, pahit dan asin. Ada juga yang disebut dengan “predikat gustatory” yaitu
kata-kata yang mengacu secara spesifik pada rasa dan kwalitas rasanya. Meskipun
demikian, dalam bahasa Inggris kecuali ketika digunakan untuk membuat
penjelasan tentang makanan secara spesifik acuan pada “predikat gustatory”
adalah dasarnya bersifat metafora, lebih mengindikasikan respon emosional
daripada proses kognisi. Contohnya ungkapan seperti : “Dunia ini sungguh pahit
di mulutku” memanfaatkan rasa secara lebih puitis atau perlambangan daripada
makna sebenarnya. Contoh lainnya dari pribahasa berbasis gustatory : Manisnya
kesuksesan, Kekalahan yang pahit, Mukanya sungguh masam.
2. Mekanisme Pengecapan
Pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu.Pada manusia,
ujung saraf pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah. Lidah merupakan kemoreseptor untuk merasakan responrasa asin,
asam, manis, pahit, dan umami. Tiap rasa pada zat yang masuk
ke dalam rongga mulut akandirespon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai
bentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga belakang. Dalam satu papila terdapat banyak kuncup
pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri
dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap sebagai
reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang
menonjol keluar taste bud melalui taste pore (lubang).
Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan
mengadakan kontak dan merangsang sel-sel kemudian timbul-lah impuls yang akan menjalar ke
syaraf no VII dan syaraf IX otak untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di
daerah pengecap primer di lobus parietalis untuk kemudian diinterpretasikan.
Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui
pori-pori bagian atas. Di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang
mempunyai rambut (Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke
otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap
makanan yang masuk ke dalam mulut kita.
Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran
mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat
berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan
menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan
yang kita makan.
3.
Fungsi Lidah
Pada manusia, lidah dalam keadaan
sehat dapat membedakan rasa gula yang manis, rasa garam yang asin, rasa obat
yang pahit dan rasa asam. Karena rangsang
yang diterima indra pengecap berupa larutan zat berasa. Larutan ini akan
diterima oleh reseptor pengecap (papila) yang terdapat di lidah. Dalam
papila terdapat bulu-bulu saraf (gustatory hair) yang berfungsi
menghantarkan impuls ke otak.Lidah memiliki
permukaan yang bersifat kasar karena memiliki tonjolan yang disebut papila.
Papila dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Papila Filiformis :
Berbentuk seperti benang halus. Banyak terdapat di bagian depan lidah. Papila ini menyebar diseluruh permukaan lidah yang merupakan papila
peraba.
2. Papila Fungiformis :
Berbentuk tonjolan seperti kepala jamur. Banyak terdapat pada bagian depan
lidah dan bagian sisi lidah.
3. Papila Sirkumvalata : Berbentuk bulat. Tersusun seperti huruf ‘V’ di belakang lidah.Terdapat 7-9 buah terletak pada pangkal lidah. Pada papila
sirkum valata inilah terdapat puting kecap.
Semakin tua usia maka jumlah puting
kecap semakin menurun. Sehingga pada orang tua, sensitivitas pengecapan menjadi
berkurang.Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap tunas pengecap akan
merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa di atas. Tunas pengecap untuk
rasa pahit terutama terletak pada pangkal lidah. Untuk rasa manis dan asin
terdapat di ujung lidah, dan untuk rasa asam terdapat di sisi lidah.Ada tumpang
tindih area penerima rasa terutama bagian posterior dan lateral, yaitu rasa
asin dan asam. Rasa manis mempunyai ambang rasa tinggi dan snsifitas yang
rendah, rasa pahit menunjukkan ambang yang rendah dan sensitifitas tinggi,
sedangkan asin dan asam diantara keduanya.Saliva membantu pelarutan makanan
sebab hanya makanan yang larut yang dapat dikecap. Sinyal reflek viseral
berintegrasi dengan pusat degistif di medula, perintah motor parasimpatis
dikirim ke kelenjar ludah melalui saraf fasialis dan ke lambung melalui nervus
vagus ke sistem limbik dan hipotalamus untuk reseptor afektif.
Tiap tunas pengecap dipersarafi oleh 50 serabut saraf dan tiap serabut
saraf menerima rata-rata 5 tunas pengecap. Jika saraf sensori dipotong, maka
tunas pengecap yang disarafinya akan berdegenerasi kemudian hilang. Papila filiformis berbentuk kerucut
kecil yang menutupi dorsum lingua dan biasanya tidak mengandung tunas
pengecapan. Pada orang dewasa mempunyai 10.000 puting pengecap dan pada
anak-anak sedikit lebih banyak daripada orang dewasa.
Serabut saraf sensori dari tunas
pengecapan terdapat pada 2/3 anterior lidah, bejalan di dalam cabang korda
timpani dari nervus fasialis. Sedangkan 1/3 posterior lidah akan mencapai
batang otak melalui nervus vagus. Pada
tiap sisi serabut pengecapan bermielin, tetapi menghantarkan rangsangan relatif
lambat di dalam tiga nervus ini, bersatu dalam medula oblongata untuk memasuki
nukleus dari traktus solitarius.Pengecapan tidak mempunyai area proyeksi
korteks terpisah, tetapi diwakili di dalam bagian gyrus (lekuk) post sentralis
yang melayani sensasi kulit dari wajah.
4.
Hal yang mempengaruhi Indera Pengecap
Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang
sensitif.Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat
kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena
makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya
baru akan pulih dalam 1-2 hari.
Indera pengecap mampu mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Menurut
Prof. Dr. Jenny Sunariani, drg., M.S., Guru Besar Universitas Airlangga dalam
bidang Ilmu Biologi Oral,otak mempengaruhi emosi karena pengaruh memori masa
lalu. Saat lidah mengecap sebuah makanan yang pernah dikenalnya, secara tidak
sadar otak akan mengingat kembali kapan saat makanan itu dirasakan. Bila
makanan itu mengingatkan pada memori sedih, bagian otak yang disebut punishment
center akan mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol diperlukan tubuh
untuk menghadapi stressor (gangguan atau tekanan dari luar) yang dapat
menyebabkan stress. Jika terlalu banyak, hormon ini akan mempengaruhi jumlah
dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Karena itu, orang yang terlalu stress atau
sering bersedih lebih mudah terkena penyakit.
Sebaliknya, jika otak mengingat sebuah makanan sebagai bagian dari memori
yang menggembirakan, bagian otak yang disebut reward center akan mengeluarkan
endorfin. Endorfin ini disebut juga groove hormone dan mampu merangsang
regenerasi sel serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Lidah yang kebersihannya tidak
terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan lidah berkurang,
karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain itu,
produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering
(xerostomia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal.Saat kita terkena
influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar.Itu karena lidah tidak bekerja
sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya
digawangi oleh lidah tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk
pengecapan makanan dengan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan.Bau
yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar