Sabtu, 25 Februari 2017

Snacking Behavior (Perilaku Jajan)



Sebuah penentu utama perilaku makan manusia adalah pemodelan sosial, dimana orang menggunakan makan orang lain sebagai panduan untuk apa dan berapa banyak untuk makan. Kami meninjau studi eksperimental yang memiliki independen memanipulasi perilaku makan dari rujukan sosial (baik melalui konfederasi hidup atau jarak jauh) dan diukur baik pilihan makanan atau asupan. Enam  puluh sembilan percobaan yang memenuhi syarat (dengan lebih dari 5800 peserta) yang diidentifikasi yang diterbitkan antara tahun 1974 dan 2014. Berbicara kepada kekokohan fenomena pemodelan, 64 dari studi ini telah menemukan efek modeling fi kan secara statistik signifikan, meskipun substansial keragaman dalam metodologi, jenis makanan, konteks sosial dan demografi peserta.
Berkaitan dengan intervensi kesehatan ketika menyesuaikan untuk keadaan pribadi seseorang diperlukan pengembangan intervensi yang bertujuan untuk menyertakan item yang mewakili masing-masing dari enam kategori untuk mencerminkan alasan utama untuk mengkonsumsi unhealthy food.
Faktor utama yang lebih kuat mempengaruhi seseorang untuk mengkonsumsi snack yang tidak sehat yaitu pada enjoying a special ocassion dan pada Faktor Opportunity induced eating, faktor ini yang diadopsi peserta sebagai kategori penunjuk yang paling penting untuk mengkonsumsi cemilan tidak sehat.
Demikian pula, berkaitan dengan intervensi kesehatan, ketika menyesuaikan untuk keadaan pribadi seseorang diperlukan, pengembang intervensi bisa bertujuan untuk menyertakan item yang mewakili masing-masing dari enam kategori untuk mencerminkan alasan utama untuk mengkonsumsi tidak sehat makanan ringan berlaku untuk audiens yang besar. Selain itu, fokus yang lebih kuat pada menikmati acara khusus dan pada kesempatan diinduksi makan dapat diadopsi sebagai peserta ditunjukkan kategori ini sebagai relatif paling penting untuk ngemil yang tidak sehat. Ini bisa misalnya dilakukan dengan mempromosikan ketersediaan alternatif yang sehat ketika merayakan sebuah acara, dan pada kontrol impuls untuk memerangi kesempatan diinduksi makan (Cleobury & Tapper, 2014).

NAFSU AGRESI DAN ADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN KERAS

Agresi tidak sama dengan ketegasan. Agresi adalah fenomena kompleks yang terdiri dari sejumlah perilaku dari jenis yang lebih khusus. Peneliti telah berteori bahwa agresi dan kemampuan membunuh adalah hasil dari evolusi kita di masa lalu.

Selasa, 22 Desember 2015

Contoh Lampiran Eksperimen Bahasa

kalimat ini dibacakan dengan intonasi yang tepat, agar terdengar jelas dan ditangkap baik makna dan katanya oleh testee.

Maria berlari dari kejaran kerajaan Parigi ke Utara mencari buah beri dan ceri sampai matahari tak terlihat lagi.

pada saat membacakan kalimat diatas, ciptakan suasana yang hening dan tenang. setelah 3x pengulangan berikan pertanyaan pada testee seperti berikut :
 
-Question 1-
Siapa yang berlari ?
Kemana Ia berlari ?
Apa yang ia cari ?

Begitu juga dengan soal yang kedua, lakukan persis sama dengan soal kalimat diatas. setelah 3x pengulangan berikan soal seperti Question 2.

Semut di dapur

Jeli diatas meja

Jeli tersebut manis

Semut memakan jeli

-Question 2-
Siapa yang manis ?
Apa yang diatas meja ?
Meja ada dimana ?

Language Experiment - Psychology Cognitive



Dalam suatu proses kognitif yang paling menarik adalah cara sebuah pikiran mempengaruhi pikiran yang lain melalui bahasa.  Dalam proses tersebut, sejumlah sel yang tersusun di otak akan diubah secara permanen, sejumlah pikiran baru akan dibentuk, dan secara harfiah akan berubah.
Studi mengenai bahasa adalah studi yang dianggap penting oleh para psikolog kognitif.  Perkembangan bahasa mencerminkan abstraksi yang unik, yang menjadi dasar kognisi manusia.  Sekalipun bentuk kehidupan yang lain (Hewan) memiliki cara berkomunikasi dalam bentuk lain yang rumit, namun manusia memiliki tingkat abstraksi  yang lebih besar. Banyak cara untuk berkomunikasi yang tidak meliputi bahasa, tetapi bahasa merupakan alat yang sangat kuat untuk mengeluarkan suatu ide, perasaan dan pengetahuan dari satu orang ke orang yang lain. Bahasa adalah sesuatu yang utama untuk berkomunikasi dengan orang lain, kita masih sering memilih kemampuan kompleks untuk diterima selaku benar. Kemungkinan ini karena, sebagai orang dewasa, kita memiliki sedikit ingatan mengenai proses yang panjang dari kemahiran berbahasa.

Al-Farabi Founder Of Islamic Neoplatonism His Life, Works and Influence



Nama             : Khoirotul Awwaliyah
NIM                 : 108070000165
Semester         : 3D
Hal                   : 100-104
e-Book             : *)lupa, tapi nanti saya cantumkan

Karya paling terkenal dari Al- Farabi, berjudul the Opinions of the Inhabitants of the Virtuous City (al- Madinah al- Fad˙ilah), yang akan dijelaskan dalam bab berikutnya.

Adapun keadilan menurut Al- Farabi , seperti Aristoteles , dibedakan dalam berbagai makna. keadilan ( 'adl ) yang pertama adalah pemerataan hal-hal umum dan kehormatan , yang terdiri dari keamanan , properti dan sosial. Pemerataan hal-hal tersebut atau kehormatan seharusnya proporsional dengan manfaat penerima. Jika  lebih atau cacat, maka berhenti menjadi keadilan dan berubah menjadi kebalikannya atau injustice. Arti lain dari 'keadilan' , yang terdiri dalam manfaat kebajikan bagi manusia dalam kaitannya dengan orang lain, tidak peduli apa kebajikan yang terlibat. Arti keadilan menurut Aristoteles mengacu pada Nicomachean Ethics sebagai makna yang lengkap pada keadilan, atau fakta bahwa Ia yang memilikinya bisa latihan kebajikannya, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi terhadap tetangganya juga. Sifat dari keadilan itu sendiri merupakan kebajikan politik, yang mengatur hubungan warga satu sama lain dan bentuk inti dari Republik Plato , akan dibahas dalam bab berikutnya .

Resolution of the personality paradox



If stable if … then … , situation – behavior patterns are meaningful reflections of the personality, they also should be linked to the person’s self-perceptions about his or her own consistency. The relationship between the stability of the person-situation profile that characterizes an individual in a particular domain of behavior and the self-perception of consistency has been closely examined. The results directly speak to Bem’s classic “Personality paradox” which, as you saw earlier, has motivated much of the research agenda in studies at the trait level. As bem pointed out in the 1970s, while our intuitions convince us that people have broad behavioral dispositions that we believe are seen in extensive consistency in behaviors across situations, the research results on cross-situational consistency in their behavior persistently contradict our intuitions.

Filsafat Illuminasi Suhrawardi



   Sejarah membuktikan bahwa perkembangan filsafat di dunia Islam terinspirasi dari pemikiran para filosof Yunani yang telah mendominasi ranah intelektual manusia jauh sebelum agama Islam diturunkan. Secara umum, pemikiran para filosof muslim merupakan sintesa sistematis antara ajaran-ajaran Islam, Aristotelianisme, dan Neo-Platonisme baik yang berkembang di Athena maupun di Alexandria (Nashr, 1964:411).
Sintesa yang dilakukan pada dasarnya bertujuan untuk mengharmoniskan hubungan antara filsafat dengan ajaran Islam.   Upaya untuk mengharmoniskan hubungan filsafat dengan agama diawali oleh al-Kindî. Menurutnya, filsafat adalah pengetahuan yang benar (knowlwdge of truth) dan agama juga diwahyukan untuk menyampaikan kebenaran. Oleh karena filsafat dan agama menjadikan kebenaran sebagai tujuan, maka keduanya tidak mungkin bertentangan antara satu dengan lainnya. Harmonisasi antara filsafat dan agama selanjutnya diteruskan oleh al-Farâbî  dan Ibn Sînâ. Keduanya cenderung mengikuti aliran Neo-Platonisme yang banyak diminati pada waktu itu. Pemikiran Neo-Platonisme yang mewarnai pemikiran kedua filosof ini adalah mengenai teori emanasi. Filsafat emanasi yang dikembangkan oleh kedua filosof muslim tersebut memberikan dampak yang cukup luas di kalangan filosof muslim yang muncul kemudian.