Senin, 01 April 2013

Cemburulah, yang Positif !!

           Sebulan perkembangan perusahaan semakin menunjukkan hasil yang nyata, modal yang dipinjam dari Rentenir sudah terlunasi. Alat-alat pendukung produksi juga telah lunas terbayar. Bahan baku produksi mulai mudah mendapatkannya, banyak warga sekitar desa yang membantu menjual tembakaunya pada perusahaan kami. Mereka suka rela mengirimkan hasil bakau tanaman mereka sesuai dengan harga yang perusahaan berikan meski itu masih jauh dibawah harga pasar. Tapi mereka bertekad, jika perusahaan kita maju maka Desa ini juga akan semakin makmur.
Aku beruntung terlahir dari keluarga yang terpandang di Desa ini, Romo Wijaya Kepala Desa ini adalah Ayahku. Sudah sejak lama Ku impikan perusahaan yang dapat mengolah sumber daya alam desa Paiton untuk meningkatkan mutu kesejahteraan warganya. Sedikit demi sedikit hutang-hutang telah terlunasi, penyejahteraan karyawanpun mulai ditingkatkan. Untuk kedepannya semoga terus Berjaya untuk Indonesia Raya.
Saat penghasilan perusahaan mulai berjalan stabil, banyak rumor tidak sedap yang berkembang di Masyarakat. Mereka beranggapan bahwa Kami menggunakan Ajian santet untuk menipu rakyat, Astaghfirullohal’azim, bagaimana sampai setega itu orang yang menyebarkan isu fitnah. Perusahaan kami tidak pernah melakukan hal musyrik, seperti menyembah pohon atau menaruh Sesajen di tempat-tempat yang di anggap angker. Justru malah kami beberapa kali mengundang Kiyai Luthfi dari Pesantren Al-Luthfiyyah untuk pengajian sekaligus mendoakan agar perusahaan kami tetap berjalan maju, acara kami adakan di pelataran parker atau terkadang di Musholah belakang yang memang disediakan untuk karyawan.
Akibat berkembangnya isu tidak sedap itu beberapa karyawan ada yang resign tanpa sebab. Aku merasa ada yang tidak beres sehingga harus curhat pada Romo, Ayahku untuk berkonsultasi. Beliau bilang usah kau risaukan, mereka hanya orang-orang yang cemburu akan kesuksesan kita. Marilah kita tingkatkan mutu Karyawan dan hasil produksi untuk menunjukkan pada mereka bahwa kita tidak seperti apa yang mereka katakan.