Kamis, 14 Mei 2015

PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL



2.1 Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Periodisasi sejarah perkembangan kesehatan mental terbagi menjadi dua, yaitu Era prailmiah dan Era modern. Ini terjadi karena pengetahuan yang sangat minim di masa itu.
a.      Era Prailmiah
Pada masa prasejarah orang-orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat, kutukan, magic dan dosa-dosa seperti konsep primitive animisme. Orang Yunani percaya bahwa gangguan mental terjadi karena dewa marah dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, mereka mengadakan perjamuan. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Perubahan sikap terhadap tradisi animisme terjadi pada jaman Hipocrates (460-467). Dia dan pengikutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan kesehatan mental, yaitu dengan pendekatan naturalisme. Aliran berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik akibat dari alam.
Dalam perkembangan selanjutnya, pendekatan naturalistik ini tidak dipergunakan lagi. Dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan sosial untuk memecahkan problem penyakit mental. Ia seorang kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Dirumah sakit ini pasienya yang maniac dirantai, diikat ditembok, ditempat tidur selama 20 tahun atau lebih. Namun, lambat laun Pinel mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
b.      Era Modern
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa. Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan era gangguan mental yaitu dari animisme (irrasional) dan tradisional kesikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) sebagai staff medis di rumah sakit Penisylvania, terdapat 24 pasien yang dianggap lunaties (orang-orang gila atau sakit ingatan). Rush melakukan usaha lain selain mengurung dan mengguyur air terhadap pasienya, yaitu dengan cara : memberikan motivasi (dorongan) untuk ingin bekerja, refreshing (mencari kesenangan).

Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran, dan inspirasi para ahli, terutama 2 tokoh perintis ini yaitu : Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers orang yang mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan mental. Berkat usaha Dix dia dapat membangun 32 rumah sakit jiwa di Amerika. Perkembangan gerakan kesehantan mental tidak lepas dari Clifford Whittingham Beers (1876-193) karena jasanya ia dinobatkan sebagai “The Founder Of The Mental Hygiene Movement”.
Selama dekade 1900-1909 beberapa organisasi kesehatan mental telah didirikan, seperti American Social Hygiene Association (ASHA) dan American Federation For Sex Hygiene. Pada tahun 1950 organisasi mental terus bertambah dengan berdirinya National Association For Mental Health berkerjasama dengan 3 organisasi yaitu : National Commite Siciety For Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan Psychiatric Foundation. Dibelahan dunia lain gerakan kesehatan mental dikembangkan melalui World Federation For Mental Health Organization.
2.2 Definisi Kesehatan Mental
Kehidupan masyarakat belakangan ini menampilkan dualism antagonistic yang saling bertentangan namun juga memberi manfaat yang besar, kehidupan modern yang serba elektronik dan mekanistik berhasil mewujudkan hal yang spektakuler khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun disisi lain, manusia menampakkan keburaman dalam ekspresi dan ketimpangan kesenjangan sosial sehingga laku dan ucapnya terlihat kosong dari cahaya keIlahian. Dalam meningkatkan kesadaran pada realitas terbesar atas dirinya diperlukan kestabilitasan jiwa sebagai fundamental dari setiap tingkah laku dan perbuatannya.
Menurut Gordon Allport, kesehatan sama dengan kebahagiaan. Baginya kebahagiaan merupakan tolak ukur dalam suatu bagian integral dari kepribadian yang sehat. Kebahagiaan ini ditunjukkan dari hasil kehidupan yang produktif serta memajukan tingkat produktifitas menjadi lebih tinggi. Dalam arti yang luas, sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan dinamis, dimana individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Psikologi kesehatan adalah salah satu bagian dari psikologi klinis yang dikenal dengan istilah “medical psychology”, dan sekarang selalu di kaitkan dengan “behavioral medicine”. Dasar pemikiran Psikologi kesehatan adalah adanya hubungan antara pikiran manusia (mind) dan tubuhnya.
Sedangkan definisi kesehatan mental, tidak cukup hanya pada batas kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri saja seperti yang disebutkan diatas tadi. Melainkan juga pengetahuan dan perbuatan seseorang yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi , bakat dan pembawaan yang ada dengan semaksimal mungkin. Sehingga membawa kepada kebahagiaan diri serta terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi.
Dari permasalahan yang begitu kompleks dihadapi manusia belakangan ini, kesehatan mental diperlukan untuk modal pertahanan dalam mengarungi hidup. Mental yang sehat sangat berguna untuk mencapai suatu hidup yang tenang dan menyenangkan. Disamping kesehatan fisik yang wajib kita miliki, kesehatan mental dibutuhkan saat-saat manusia goncang dan resah dalam menentukan status diri dan identitas kemanusiaannya.
Sebelum kita masuk dalam pembahasan yang lebih jauh. Mari kita lihat satu persatu pengertian dua kata tersebut. Konsep sehat sendiri mempunyai arti yang sangat luas. Sehat bukan sekedar berarti tidak sakit melainkan pengertiannya bisa lebih luas dari itu. Menurut kamus bahasa Indonesia modern, kata sehat berarti individu sedang dalam keadaan yang baik sekujur badan serta bagian-bagiannya, bebas dari penyakit, dalam keadaan waras; mendatangkan kebaikan pada badan; baik dalam keadaan biasa atau normal pikirannya; berjalan sebagaimana mestinya. Dalam definisi lain,sehat adalah kondisi seseorang dimana seluruh bagian dari manusia dapat bekerja sama dengan baik,sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan kata mental atau mentalitas berarti : cara berfikir dan berperasaan (afeksi,kognisi,dan konasi). Dengan kata lain mengacu pada kondisi internal individu.
Dalam kamus Wikipedia.com kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Dengan kata lain kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.  Sedangkan pengertian harfiah dari mental itu sendiri ialah jiwa. Yang berarti fikiran dan hati yang juga merupakan ruang lingkup dari kejiwaan.
Banyak teori yang dikemukan oleh ahli jiwa tentang kesehatan mental, misalnya teori psikoanalisis, behavioris dan humanisme. Berikut dijelaskan 4 mazhab keilmuan yang memberikan definisi kesehatan mental :
A.    Psikoanalisa
            Pendekatan yang meyakini bahwa interaksi individu pada awal kehidupannya serta konflik intrapsikis yang terjadi akan mempengaruhi perkembangan kesehatan mental seseorang. Faktor Epigenetik mempelajari kematangan psikologis seseorang yang berkembang seiring pertumbuhan fisik dalam tahap tahap perkembangan individu, juga merupakan factor penentu kesehatan mental individu.

B. Behavioristik
            Pendekatan yang meyakini Proses pembelajaran dan Proses belajar sosial
akan
mempengaruhi kepribadian seseorang. Kesalahan individu dalam proses
pembelajaran
dan belajar social akan mengakibatkan gangguan mental.

C.     Humanistik
            Perilaku individu dipengaruhi oleh hirarkhi kebutuhan yang dimiliki. Selain itu, individu diyakini memiliki kemampuan memahami potensi dirinya dan
berkembang
untuk mencapai aktualisasi diri.

D. Psikososial
            Menurut Erick Erikson, kemampuan individu dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial, berhubungan secara interpersonal dan mampu beradaptasi dengan budaya dan lingkungan sekitarnya dapat mempengaruhi kesehatan mental bagi individu.

Tidak ada komentar: