2.1 Sejarah
Perkembangan Kesehatan Mental
Periodisasi
sejarah perkembangan kesehatan mental terbagi menjadi dua, yaitu Era prailmiah
dan Era modern. Ini terjadi karena pengetahuan yang sangat minim di masa itu.
a.
Era
Prailmiah
Pada
masa prasejarah orang-orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah
syaitan-syaitan, roh-roh jahat, kutukan, magic dan dosa-dosa seperti konsep
primitive animisme. Orang
Yunani percaya bahwa gangguan mental terjadi karena dewa marah dan membawa
pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, mereka mengadakan perjamuan. Oleh
karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara di bawah
tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat.
Perubahan sikap
terhadap tradisi animisme terjadi pada jaman Hipocrates (460-467). Dia dan
pengikutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan kesehatan
mental, yaitu dengan pendekatan naturalisme. Aliran berpendapat bahwa gangguan
mental atau fisik akibat dari alam.
Dalam perkembangan selanjutnya,
pendekatan naturalistik ini tidak dipergunakan lagi. Dokter Perancis, Philipe
Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan sosial untuk memecahkan
problem penyakit mental. Ia seorang kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris.
Dirumah sakit ini pasienya yang maniac dirantai, diikat ditembok, ditempat
tidur selama 20 tahun atau lebih. Namun, lambat
laun Pinel mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu
mentalnya ini. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra
ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya
teori-teori yang dikemukakan.
b.
Era Modern
Masa
selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan
tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini
berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa. Perubahan yang sangat berarti dalam
sikap dan era gangguan mental yaitu dari animisme (irrasional) dan tradisional
kesikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi saat berkembangnya psikologi
abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush
(1745-1813) sebagai staff medis di rumah sakit Penisylvania, terdapat 24 pasien
yang dianggap lunaties (orang-orang gila atau sakit ingatan). Rush melakukan
usaha lain selain mengurung dan mengguyur air terhadap pasienya, yaitu dengan
cara : memberikan motivasi (dorongan) untuk ingin bekerja, refreshing (mencari
kesenangan).
Perkembangan kesehatan mental
dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran, dan inspirasi para ahli, terutama 2 tokoh
perintis ini yaitu : Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers orang
yang mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan mental. Berkat
usaha Dix dia dapat membangun 32 rumah sakit jiwa di Amerika. Perkembangan
gerakan kesehantan mental tidak lepas dari Clifford Whittingham Beers
(1876-193) karena jasanya ia dinobatkan sebagai “The Founder Of The Mental
Hygiene Movement”.
Selama dekade 1900-1909 beberapa
organisasi kesehatan mental telah didirikan, seperti American Social Hygiene
Association (ASHA) dan American Federation For Sex Hygiene. Pada
tahun 1950 organisasi mental terus bertambah dengan berdirinya National
Association For Mental Health berkerjasama dengan 3 organisasi yaitu : National
Commite Siciety For Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan
Psychiatric Foundation. Dibelahan dunia lain gerakan kesehatan mental dikembangkan
melalui World Federation For Mental Health Organization.
2.2 Definisi
Kesehatan Mental
Kehidupan
masyarakat belakangan ini menampilkan dualism antagonistic yang saling
bertentangan namun juga memberi manfaat yang besar, kehidupan modern yang serba
elektronik dan mekanistik berhasil mewujudkan hal yang spektakuler khususnya
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun disisi lain, manusia
menampakkan keburaman dalam ekspresi dan ketimpangan kesenjangan sosial
sehingga laku dan ucapnya terlihat kosong dari cahaya keIlahian. Dalam
meningkatkan kesadaran pada realitas terbesar atas dirinya diperlukan
kestabilitasan jiwa sebagai fundamental dari setiap tingkah laku dan
perbuatannya.
Menurut
Gordon Allport, kesehatan sama dengan kebahagiaan. Baginya kebahagiaan
merupakan tolak ukur dalam suatu bagian integral dari kepribadian yang sehat.
Kebahagiaan ini ditunjukkan dari hasil kehidupan yang produktif serta memajukan
tingkat produktifitas menjadi lebih tinggi. Dalam arti yang luas, sehat dapat diartikan
sebagai suatu keadaan dinamis, dimana individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Psikologi kesehatan adalah salah satu bagian dari psikologi klinis yang dikenal
dengan istilah “medical psychology”, dan sekarang selalu di kaitkan dengan “behavioral
medicine”. Dasar pemikiran Psikologi kesehatan adalah adanya hubungan antara
pikiran manusia (mind) dan tubuhnya.
Sedangkan
definisi kesehatan mental, tidak cukup hanya pada batas kemampuan seseorang
dalam menyesuaikan diri saja seperti yang disebutkan diatas tadi. Melainkan
juga pengetahuan dan perbuatan seseorang yang bertujuan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan segala potensi , bakat dan pembawaan yang ada dengan semaksimal
mungkin. Sehingga membawa kepada kebahagiaan diri serta terwujudnya keharmonisan
yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan
untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi.
Dari
permasalahan yang begitu kompleks dihadapi manusia belakangan ini, kesehatan
mental diperlukan untuk modal pertahanan dalam mengarungi hidup. Mental yang
sehat sangat berguna untuk mencapai suatu hidup yang tenang dan menyenangkan.
Disamping kesehatan fisik yang wajib kita miliki, kesehatan mental dibutuhkan
saat-saat manusia goncang dan resah dalam menentukan status diri dan identitas
kemanusiaannya.
Sebelum kita masuk dalam pembahasan yang lebih
jauh. Mari kita lihat satu persatu pengertian dua kata tersebut. Konsep sehat sendiri mempunyai arti
yang sangat luas. Sehat bukan sekedar berarti tidak sakit melainkan
pengertiannya bisa lebih luas dari itu. Menurut kamus bahasa Indonesia modern,
kata sehat berarti individu sedang dalam keadaan yang baik sekujur badan serta
bagian-bagiannya, bebas dari penyakit, dalam keadaan waras; mendatangkan
kebaikan pada badan; baik dalam keadaan biasa atau normal pikirannya; berjalan
sebagaimana mestinya. Dalam definisi lain,sehat adalah kondisi seseorang dimana
seluruh bagian dari manusia dapat bekerja sama dengan baik,sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan kata mental atau mentalitas
berarti : cara berfikir dan berperasaan (afeksi,kognisi,dan konasi). Dengan
kata lain mengacu pada kondisi internal individu.
Dalam
kamus Wikipedia.com kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan
ekonomis. Dengan kata lain kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna. Sedangkan pengertian harfiah dari mental itu
sendiri ialah jiwa. Yang berarti fikiran dan hati yang juga merupakan ruang lingkup
dari kejiwaan.
Banyak teori yang
dikemukan oleh ahli jiwa tentang kesehatan mental, misalnya teori psikoanalisis,
behavioris dan humanisme. Berikut
dijelaskan 4 mazhab keilmuan yang memberikan definisi kesehatan mental :
A. Psikoanalisa
Pendekatan yang meyakini bahwa interaksi individu pada awal kehidupannya serta konflik intrapsikis yang terjadi akan mempengaruhi perkembangan kesehatan mental seseorang. Faktor Epigenetik mempelajari kematangan psikologis seseorang yang berkembang seiring pertumbuhan fisik dalam tahap tahap perkembangan individu, juga merupakan factor penentu kesehatan mental individu.
B. Behavioristik
Pendekatan
yang meyakini Proses pembelajaran dan Proses belajar sosial
akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Kesalahan individu dalam proses
pembelajaran dan belajar social akan mengakibatkan gangguan mental.
akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Kesalahan individu dalam proses
pembelajaran dan belajar social akan mengakibatkan gangguan mental.
C.
Humanistik
Perilaku individu dipengaruhi oleh hirarkhi kebutuhan yang dimiliki. Selain itu, individu diyakini memiliki kemampuan memahami potensi dirinya dan
berkembang untuk mencapai aktualisasi diri.
berkembang untuk mencapai aktualisasi diri.
D. Psikososial
Menurut
Erick Erikson, kemampuan individu dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial,
berhubungan secara interpersonal dan mampu beradaptasi dengan budaya dan
lingkungan sekitarnya dapat mempengaruhi kesehatan mental bagi individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar