Selasa, 22 Desember 2015

Language Experiment - Psychology Cognitive



Dalam suatu proses kognitif yang paling menarik adalah cara sebuah pikiran mempengaruhi pikiran yang lain melalui bahasa.  Dalam proses tersebut, sejumlah sel yang tersusun di otak akan diubah secara permanen, sejumlah pikiran baru akan dibentuk, dan secara harfiah akan berubah.
Studi mengenai bahasa adalah studi yang dianggap penting oleh para psikolog kognitif.  Perkembangan bahasa mencerminkan abstraksi yang unik, yang menjadi dasar kognisi manusia.  Sekalipun bentuk kehidupan yang lain (Hewan) memiliki cara berkomunikasi dalam bentuk lain yang rumit, namun manusia memiliki tingkat abstraksi  yang lebih besar. Banyak cara untuk berkomunikasi yang tidak meliputi bahasa, tetapi bahasa merupakan alat yang sangat kuat untuk mengeluarkan suatu ide, perasaan dan pengetahuan dari satu orang ke orang yang lain. Bahasa adalah sesuatu yang utama untuk berkomunikasi dengan orang lain, kita masih sering memilih kemampuan kompleks untuk diterima selaku benar. Kemungkinan ini karena, sebagai orang dewasa, kita memiliki sedikit ingatan mengenai proses yang panjang dari kemahiran berbahasa.

Bahasa terdiri dari kombinasi unit ilmu bahasa berdasarkan dari peraturan operasi pada beberapa level. Sebagai contoh, kata terdiri dari vokal dasar dan bunyi konsonan, atau fenomena; frase terdiri dari kata; kalimat dari frase; dan yang lainnya. Bahasa juga memiliki speech error yang dapat membuat orang lain tidak dapat memahami percakapan (bahasa) seseorang. Bahasa juga berhubungan dengan otak, karena bahasa tergantung pada fungsi otak, sehingga bahasa memiliki spesialisasi pada belahan otak dan gangguan otak yang menyebabkan gannguan pada bahasa.

Kami melakukan Eksperimen kecil untuk mengetahui proses kognitif dalam penempatan bahasa. Penelitian yang kami lakukan mengenai bentuk kalimat yang memiliki persamaan bunyi. Pada penelitian ini kami membahas tingkat pemahaman bahasa terhadap Auditory verbal yang memiliki persamaan bunyi dan bagaimana proses bahasa itu terjadi.
 
1.      Bagaimana teori bahasa menurut definisi para ahli ?
2.      Bagaimana memahami beberapa fungsional bahasa ?
3.      Bagaimana memahami working memory memproduksi bahasa secara lisan dan tulisan ?
4.      Bagaimana cara kita memahami Bahasa ?

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas pemahaman bahasa seseorang ketika mendengarkan kesamaan dan kemiripan pada bunyi bahasa. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah untuk menambah wawasan pembaca tentang Bahasa.  
Penelitian ini merujuk pada sebuah jurnal mengenai materi bahasa yang dikaitkan dengan working memori, Jurnal berjudul : “Phonological similarity and the irrelevant speech effect: Implications for models of short-term verbal memory”.
Percobaan yang dilakukan sesuai dengan percobaan yang ada dalam jurnal, namun kami hanya melakukan percobaan pada tahap dua saja. Dan ada sedikit perbedaan pada alat dan desain yang digunakan. Partisipan adalah mahasiswa fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (semester 1 kelas C) yang terdiri dari 20 orang (14 perempuan, 6 laki-laki, rentang usia (17-20 tahun).
Dalam eksperimen ini kami meneliti kemampuan responden dalam menangkap informasi secara cepat, kemudian para responden diminta menuliskan informasi tersebut disertai beberapa pertanyaan terkait informasi yang telah kami sampaikan.
Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwasanya  pesan yang baru diberikan bergantung pada WM verbal. karena, dibandingkan dengan beban pada WM spasial, beban bersamaan pada WM verbal menyebabkan penurunan penggunaan pesan yang baru diberikan.
 
Hippotesis :
H0 = Kesamaan bunyi pada bahasa yang disampaikan pada responden tidak mempengaruhi pemahaman bahasa mahasiswa Psikologi UIN Jakarta semester 1 C
H1 = kesamaan bunyi pada bahasa yang disampaikan pada responden memiliki pengaruh terhadap pemahaman bahasa mahasiswa Psikologi UIN Jakarta semester 1 C
Hasil penelitian :
Hasil percobaan kami konsisten dengan hasil pecobaan yang ada di jurnal dan sesuai dengan teori linguistik dari Chomsky, bahwa ada pengaruh yang relevan antara tingkat kesulitan fonologi terhadap pemahaman bahasa.


1.      Tempat
Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Jakarta Fakultas Psikologi.
2.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 15 November 2013 pada waktu pulang kuliah
 
Prosedur Eksperimen
           
Pada percobaan ini kami membagi responde menjadi dua kelompok. Kelompok pertama kami memperdengarkan informasi berupa suara wanita dengan similiarity phonology terlebih dahulu setelah itu kami memperdengarkan prosa biasa. Dan pada eksperimen kedua kami memperdengarkan prosa terlebih dahulu baru setelah itu responden mendengarkan suara dengan kalimat similiarity phonology. Pada kedua percobaan tersebut kami memberikan masing masing 3 pertanyaan yg berhubungan dengan informasi yang telah kami perdengarkan kepada responden. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman para responden terhadap kesamaan kalimat.


Hasil Penelitian

Dalam penelitian kami mengkhususkan pada materi fonologi. Fonologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari tata bunyi atau kaidah bunyi dan cara menghasilkannya. Mengapa bunyi dipelajari?  Karena wujud bahasa yang paling primer adalah bunyi. Bunyi adalah Getaran udara yang masuk ke telinga sehingga menimbulkan suara.
Bunyi bahasa adalah bunyi yang dibentuk oleh tiga faktor, yaitu pernafasan (sebagai sumber tenaga), alat ucap (yang menimbulkan getaran), dan rongga pengubah getaran (pita suara). Fonologi dibedakan menjadi, fonetik dan fonemik. Didalam fonologi terdapat istilah fonem, fon, dan alofon. Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang masih abstrak atau yang tidak diartikulasikan. Fonem merupakan aspek bahasa pada aspek langue (istilah de Sausure), misalnya /t/. /d/, /c/. Fon adalah realisasi dari fonem (parole), atau bunyi yang diartikulasikan (diucapkan) misalnya {lari}. Alofon adalah perbedaan bunyi yang tidak menimbulkan  perbedaan  makna, misalnya /i/ dan /I/ dalam /menangIs/. Hasil dari penelitian tersebut merumuskan bahwa ada pengaruh yang relevan antara tingkat kesulitan similariti fonologi terhadap pemahaman bahasa. Jadi, H0 ditolak. Dan H1 diterima.


Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen yang telah kami lakukan, ditemukan bahwa tingkat pemahaman bahasa dipengaruhi oleh kesulitan fonologi. Yaitu kesulitan menangkap makna dibalik kesamaan bunyi yang peneliti sampaikan. Seperti pada saat responden diperdengarkan kalimat “Maria berlari dari kejaran kerajaan Parigi ke Utara mencari buah beri dan ceri sampai matahari tak terlihat lagi”. Rata-rata responden tidak mengingat dengan jelas apa yang didengar sehingga mereka menjawab dengan kalimat serupa yang sepadan makna dan sepadan pada bunyi kalimatnya.
Sedangkan pada soal eksperimen kedua, saat respponden diperdengarkan kalimat “Semut di dapur, Jeli diatas meja, Jeli tersebut manis, Semut memakan jeli”. Kesulitan pada responden juga terlihat dalam eksperimen kedua. Pasalnya, para responden dapat menangkap makna dari kalimatnya, namun tidak dapat menuliskan kembali secara rinci kata-perkata dalam kalimat tersebut.
Maka peneliti menyimpulkan bahwa, stimulus auditory yang diterima tidak serta merta diproses oleh working memori secara keseluruhan. Tetapi Short Term memory bekerja mengingat beberapa kata yang dikira sangat bermakna dalam sebuah kalimat tersebut.karena tingkat kesulitan kalimat tersebut.
 

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta
Solso, Robert. I, Maclin, Otto H. & Maclin M. Kimberly. (2007). Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta:Penerbit Erlangga.
Stenberg, Robert J. (2008). Psikologi Kognitif (Edisi Keempat). Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Tidak ada komentar: