Dalam suatu proses kognitif yang
paling menarik adalah cara sebuah pikiran mempengaruhi pikiran yang lain
melalui bahasa. Dalam proses tersebut,
sejumlah sel yang tersusun di otak akan diubah secara permanen, sejumlah
pikiran baru akan dibentuk, dan secara harfiah akan berubah.
Studi mengenai bahasa adalah studi
yang dianggap penting oleh para psikolog kognitif. Perkembangan bahasa mencerminkan abstraksi
yang unik, yang menjadi dasar kognisi manusia.
Sekalipun bentuk kehidupan yang lain (Hewan) memiliki cara berkomunikasi
dalam bentuk lain yang rumit, namun manusia memiliki tingkat abstraksi yang lebih besar. Banyak
cara untuk berkomunikasi yang tidak meliputi bahasa, tetapi bahasa merupakan
alat yang sangat kuat untuk mengeluarkan suatu ide, perasaan dan pengetahuan
dari satu orang ke orang yang lain. Bahasa adalah sesuatu yang utama untuk
berkomunikasi dengan orang lain, kita masih sering memilih kemampuan kompleks
untuk diterima selaku benar. Kemungkinan ini karena, sebagai orang dewasa, kita
memiliki sedikit ingatan mengenai proses yang panjang dari kemahiran berbahasa.
Bahasa
terdiri dari kombinasi unit ilmu bahasa berdasarkan dari peraturan operasi pada
beberapa level. Sebagai contoh, kata terdiri dari vokal dasar dan bunyi
konsonan, atau fenomena; frase terdiri dari kata; kalimat dari frase; dan yang
lainnya. Bahasa juga memiliki speech error yang dapat membuat orang lain tidak
dapat memahami percakapan (bahasa) seseorang. Bahasa juga berhubungan dengan
otak, karena bahasa tergantung pada fungsi otak, sehingga bahasa memiliki
spesialisasi pada belahan otak dan gangguan otak yang menyebabkan gannguan pada
bahasa.
Kami melakukan Eksperimen kecil untuk mengetahui proses kognitif dalam penempatan bahasa. Penelitian yang kami lakukan mengenai bentuk kalimat
yang memiliki persamaan bunyi. Pada penelitian ini kami membahas tingkat pemahaman
bahasa terhadap Auditory verbal yang memiliki persamaan bunyi dan bagaimana
proses bahasa itu terjadi.
1.
Bagaimana teori bahasa menurut definisi para ahli ?
2.
Bagaimana memahami beberapa fungsional bahasa ?
3.
Bagaimana memahami working memory memproduksi bahasa secara
lisan dan tulisan ?
4.
Bagaimana cara kita memahami Bahasa ?
Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui kualitas pemahaman bahasa seseorang ketika mendengarkan kesamaan dan
kemiripan pada bunyi bahasa. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah untuk
menambah wawasan pembaca tentang Bahasa.
Penelitian ini merujuk pada sebuah jurnal mengenai materi
bahasa yang dikaitkan dengan working memori, Jurnal berjudul :
“Phonological similarity and the irrelevant speech effect: Implications for
models of short-term verbal memory”.
Percobaan yang dilakukan sesuai dengan percobaan yang ada dalam jurnal, namun kami hanya
melakukan percobaan pada tahap dua saja. Dan ada sedikit perbedaan pada alat
dan desain yang digunakan. Partisipan adalah mahasiswa fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta (semester 1 kelas C) yang terdiri dari 20 orang (14
perempuan, 6 laki-laki, rentang usia (17-20 tahun).
Dalam eksperimen ini kami meneliti
kemampuan responden dalam menangkap informasi secara cepat, kemudian para
responden diminta menuliskan informasi tersebut disertai beberapa pertanyaan
terkait informasi yang telah kami sampaikan.
Hasil dari penelitian tersebut adalah
bahwasanya pesan yang baru diberikan
bergantung pada WM verbal. karena, dibandingkan dengan beban pada WM spasial,
beban bersamaan pada WM verbal menyebabkan penurunan penggunaan pesan yang baru
diberikan.
Hippotesis :
H0 = Kesamaan bunyi pada
bahasa yang disampaikan pada responden tidak mempengaruhi pemahaman bahasa
mahasiswa Psikologi UIN Jakarta semester 1 C
H1 = kesamaan bunyi pada
bahasa yang disampaikan pada responden memiliki pengaruh terhadap pemahaman
bahasa mahasiswa Psikologi UIN Jakarta semester 1 C
Hasil
penelitian :
Hasil
percobaan kami konsisten dengan hasil pecobaan yang ada di jurnal dan sesuai dengan
teori linguistik dari Chomsky, bahwa ada pengaruh yang relevan antara tingkat
kesulitan fonologi terhadap pemahaman bahasa.
1.
Tempat
Penelitian
ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Jakarta Fakultas Psikologi.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini
dilakukan pada 15 November
2013 pada waktu pulang
kuliah
Prosedur Eksperimen
Pada
percobaan ini kami membagi responde menjadi dua kelompok. Kelompok pertama kami
memperdengarkan informasi berupa suara wanita dengan similiarity phonology
terlebih dahulu setelah itu kami memperdengarkan prosa biasa. Dan pada
eksperimen kedua kami memperdengarkan prosa terlebih dahulu baru setelah itu
responden mendengarkan suara dengan kalimat similiarity phonology. Pada
kedua percobaan tersebut kami memberikan masing masing 3 pertanyaan yg
berhubungan dengan informasi yang telah kami perdengarkan kepada responden.
Untuk mengetahui bagaimana pemahaman para responden terhadap kesamaan kalimat.
Hasil Penelitian
Dalam
penelitian kami mengkhususkan pada materi fonologi. Fonologi ialah bagian dari
ilmu bahasa yang mempelajari tata bunyi atau kaidah bunyi dan cara
menghasilkannya. Mengapa bunyi dipelajari? Karena wujud bahasa yang
paling primer adalah bunyi. Bunyi adalah Getaran udara yang masuk ke telinga
sehingga menimbulkan suara.
Bunyi
bahasa adalah bunyi yang dibentuk oleh tiga faktor, yaitu pernafasan (sebagai
sumber tenaga), alat ucap (yang menimbulkan getaran), dan rongga pengubah
getaran (pita suara). Fonologi dibedakan menjadi, fonetik dan fonemik. Didalam
fonologi terdapat istilah fonem, fon, dan alofon. Fonem adalah satuan bunyi
terkecil yang masih abstrak atau yang tidak diartikulasikan. Fonem merupakan
aspek bahasa pada aspek langue (istilah de Sausure), misalnya /t/.
/d/, /c/. Fon adalah realisasi dari fonem (parole), atau bunyi yang
diartikulasikan (diucapkan) misalnya {lari}. Alofon adalah perbedaan bunyi yang
tidak menimbulkan perbedaan makna, misalnya /i/ dan /I/ dalam
/menangIs/. Hasil dari penelitian tersebut merumuskan
bahwa ada pengaruh yang relevan antara tingkat kesulitan similariti fonologi
terhadap pemahaman bahasa. Jadi, H0 ditolak. Dan H1 diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan
eksperimen yang telah kami lakukan, ditemukan bahwa tingkat pemahaman bahasa
dipengaruhi oleh kesulitan fonologi. Yaitu kesulitan menangkap makna dibalik
kesamaan bunyi yang peneliti sampaikan. Seperti pada saat responden
diperdengarkan kalimat “Maria berlari dari kejaran kerajaan Parigi ke Utara mencari
buah beri dan ceri sampai matahari tak terlihat lagi”. Rata-rata responden tidak
mengingat dengan jelas apa yang didengar sehingga mereka menjawab dengan
kalimat serupa yang sepadan makna dan sepadan pada bunyi kalimatnya.
Sedangkan pada soal eksperimen
kedua, saat respponden diperdengarkan kalimat “Semut di dapur, Jeli diatas meja,
Jeli tersebut manis, Semut memakan jeli”. Kesulitan pada responden juga
terlihat dalam eksperimen kedua. Pasalnya, para responden dapat menangkap makna
dari kalimatnya, namun tidak dapat menuliskan kembali secara rinci kata-perkata
dalam kalimat tersebut.
Maka peneliti menyimpulkan bahwa,
stimulus auditory yang diterima tidak serta merta diproses oleh working memori secara
keseluruhan. Tetapi Short Term memory bekerja mengingat beberapa kata yang
dikira sangat bermakna dalam sebuah kalimat tersebut.karena tingkat kesulitan
kalimat tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Chaer, Abdul.
2009. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta
Solso,
Robert. I, Maclin, Otto H. & Maclin M. Kimberly. (2007). Psikologi Kognitif
(Edisi Kedelapan). Jakarta:Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar