Wahai hati yang selalu di landa rasa gelisah
yang selalu diterpa rasa nestapa
yang selalu menghiba karena indah terluka...
Dimanakah elok mu
ketika ruang penyangga membentangkan
sayapnya di semburat kemuning mentari fajar
dimanakah tegarmu ketika suara sumbang menggiringmu
pada padang ilalang nan gersang...
Wahai hati lembut yang mengenal kelembutan dari yang paling lembut...
lembutmu bukanlah pamrih dari igo yang tersisih
lembut mu adalah kelembutan yang mampu melembutkan pongahnya batu karang yang menjulang
lembut mu mampu menenangkan deburan ombak yang menderu
lembut mu adalah sepoi dari bayu yang mendayu...
Wahai hati. . .
Ketika kau menunduk layu
pada pusaran warna-warna yang tak mampu kau jabarkan
ketika malam mu suram
ketika siang mu gulita
ketika larung mu kandas
mendongaklah. . .
bukankah masih ada cinta...
cinta yang akan membawa mu lelap dalam damai
cinta yang akan menjaga mu dari jaga lelap mu...
Wahai hati. . .
Bangkitlah dengan keindahan cinta
indah dari yang paling indah
elok dari yang paling elok.
oleh Putra Ingin-seperti Yg-dulu (Catatan) pada 11 Juni 2011 pukul 20:19