Psikodiagnostik
merupakan ranah psikologi yang merupakan alat dalam mengidentifikasi
permasalahan psikologis. Hal yang patut diperhatikan dalam pemecahan masalah
tersebut adalah data-data yang akurat. Pengumpulan data merupakan langkah awal
yang akan sangat penting dalam kelanjutan proses mendiagnosa masalah
psikologis. Jika hal ini disepelekan dan tidak dijalankan berdasarkan kaidah
ilmiah, tentunya akan bermasalah dalam mengambil keputusan dan kesimpulan. Oleh
karena itu, metode-metode yang baik dan benar harus disiapkan pula dalam
pengumpulan data.
Diagnosis banyak dilakukan oleh
berbagai macam instansi, bidang kesehatan, perusahaan dan sebagainya.
Masing-masing bidang tersebut memiliki tujuan tertentu. Misalnya dalam
perekrutan dan penempatan pegawai dalam perusahaan maupun mengidentifikasi akar
penyebab masalah-masalah mental psikologis seseorang.
Metode pemeriksaan dalam
psikodiagnostik pada garis besarnya dapat dikategorikan atas dua jenis metode,
yaitu metode tes dan metode non tes.
Dalam observasi
terdapat beberapa situasi yang dapat mendukung proses peng-observasian, yaitu :
- Natural setting/alamiah
- Simulated Setting/Tiruan
- Laboratorium
Sedangkan jika ditinjau
dari aspek yang diobservasi atau diamati terdapat beberapa teknik pengambilan
sample, yaitu :
- Event
Sampling : yang diamati hanya
beberapa aspek tingkah laku pada saat tertentu.
- Time
Sampling : yang dicatat
dan diamati adalah apa saja yang dilakukan individu pada waktu tertentu.
Dalam buku
Psikodiagnostik, Suryabrata (1999) mengklasifikasikan bahwa metode yang tidak
termasuk metode tes sendiri dari :
a. observasi
b. pengumpulan
bahan (Bahan permainan atau hasil karya)
c. biografi
d. angket
e. wawancara