Senin, 02 Mei 2011

Titah Tuhan dalam Al-Qur'an..


            Diantara kemurahan Allah terhadap manusia bahwa dia tidak saja memberikan sifat yang dapat membimbing dan memberi petunjuk kepada mereka ke arah kebaikan, tetapi juga dari waktu ke waktu Dia mengutus seorang rasul kepada umat manusia dengan membawa panduan berupa kitab suci dari Allah. Rasul terakhir yang diutus adalah Muhammad bin Abdullah dengan membawa kitab suci Al-Qur’an.
            Al-qur’an merupakan sumber hukum islam pertama yang menjadi pegangan dan rujukan umat islam di dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Al-qur’an banyak dibahas oleh para ulama dari berbagai aspek. Menurut sebagian besar ulama, kata Al-qur’an berdasarkan segi bahasa merupakan bentuk masdar dari kata qara’a yang artinya membaca, yang bisa dimasukkan pada wazan fu’lan yang berarti bacaan atau bisa dengan arti isim maf’ul, yaitu maqru’un yang berarti yang dibaca. Menurut definisi para ulama, alQur’an adalah :
        القرآن هو كلام الله تعالى المنزل على محمد صلى الله عليه وسلم باللفظ العربي المنقول إلينا بالتواتر المكنوب بالمصاحف المتعبد بتلاوته المبدوء بالفاتحة والمختوم بسورة الناس.
            Yang memiliki arti : “Al-qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. dalam bahasa arab yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara Mutawatir, membacanya dinilai ibadah, tertulis dalam mushaf. Dimulai dari surat Al-fatihah dan ditutup dengan surat Annas”. Tidak mudah mendefinisikan Al-qur’an. Definisi Al-qur’an yang konkrit adalah menghadirkannya dalam pikiran atau dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak sedikit orang islam yang mengagungkan Al-qur’an, hafal ayat-ayat Al-qur’an, namun minim dalam praktik kehidupan.


2. AYAT-AYAT AL-QUR’AN
  1. Surah Al-baqarah : 2-5


Artinya : “Kitab (Alqur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebahagian rezeki yang Kami  Anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu. Serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.

  1. Surah Al-baqarah : 23-24

Artinya : “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.”

  1. Surah Ali Imran : 3-7
 

Artinya : Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan Sebenarnya; membenarkan Kitab yang Telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,  Sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan dia menurunkan Al Furqaan[182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
[182]  Al Furqaan ialah Kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah.
[183]  Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas Maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
[184]  termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya Hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.


  1. Surah Al-maidah : 67

Artinya : Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
[430]  Maksudnya: tak seorangpun yang dapat membunuh nabi Muhammad s.a.w.


3. TAFSIR AL-QUR’AN

  1. Tafsir Surah Al-baqarah : 2-5
(2) Ayat ini menerangkan bahwa Al-Qur’an tidak dapat diragukan. Karena wahyu Allah SWT. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW . melalui perantara Jibril a.s.
Yang dimaksud “Al-Kitab” (wahyu) disini ialah Al-Qur’an. Disebut “Al-Kitab” sebagai isyarat bahwa Al-Qur’an harus ditulis, karena itu Nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabatnya untuk menulis ayat-ayat al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan bimbingan bagi orang yang bertakwa , sehingga dia berbahagia hidup di dunia dan di akhirat nanti. Orang yang bertakwa ialah orang yang memelihara dan menjaga dirinya dari azab Allah dengan selalu melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Mereka itulah orang-orang yang mau memanfaatkan Al-Qur’an.
(3) Sifat atau ciri orang-orang yang bertakwa ada enam yaitu, percaya dengan sepenuh hati akan adanya perkara ghaib seperti adanya malaikat, jin, hari pembalasan, hari pengumpulan di Madang mahsyar, hari perhitungan amal dan peristiwa-peristiwa lain besok di hari kiamat. Mereka mendirikan shalat sempurna dengan rukun dan syarat-syaratnya, khusyuk ketika menjalankan dan hanya karena Allah, dan selalu menjalankannya pada waktu-waktu yang ditetapkan. Mereka mau mengeluarkan apa yang telah direzekikan Allah kepada mereka dengan jalan yang halal dan baik, yaitu dengan mengeluarkan zakat wajib, berbagai macam sedekah yang disunnahkan di jalan Allah, dan mau memberikan nafkah wajib anggota keluarganya dan yang lainnya.
(4) Mereka yakin kepada Al-Qur’an yang telah diberikan kepadamu wahai Muhammad dan yakin pula dengan kitab-kitab terdahulu yang telah diturunkan kepada Rasul-rasul sebelummu. Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad SAW ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an seperti: Taurat, Zabur, Injil dan mushaf-mushaf yang tersebut dalam Al-Qur’an. Mereka juga membenarkan adanya akhirat dan apa-apa yang terjadi di dalamnya, berupa hari pembalasan,surga, neraka, penghitung amal perbuatan, jembatan (Sirat al-mustaqiem) dan mizan (timbangan) amal. Mereka  iman kepada semuanya dengan tanpa keraguan sama sekali. Iman membentuk manusia menjadi makhluk individu dan makhluk yang menjadi anggota masyarakatnya yang suka memberi, menolong, berkorban, berjihad dan sebagainya.
(5) Orang yang mempunyai sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan di atas, yaitu orang-orang yang bertakwa, yang percaya kepada perkara ghaib, mau menjalankan kewajiban-kewajiban mereka adalah orang-orang yang mendapatkan hidayah dan petunjuk. Mereka adalah orang-orang yang beruntung dan akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat serta selamat dari api neraka.


  1. Tafsir Surah Al-baqarah : 23-24
(23) Dalam ayat ini Allah menyatakan : Jika kalian ragu tentang kebenaran Al-Qur’an yang telah diturunkan kepada Muhammad dan mendakwakan Al-Qur’an itu buatan Muhammad, maka buatkanlah hanya satu surah saja seperti Al-Qur’an, meskipun hanya satu surah yang paling pendek. Ajaklah orang lain untuk menyaksikan kalian, jika kalianlah yang benar dan memang benar apa yang kalian gembar-gemborkan itu. Ini adalah tantangan dari Allah SWT. Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan kebenaran Al-Qur’an itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera, karena ia merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW.
(24) Jika kalian tidak mampu dan tidak dapat mendatangkan atau membuat satu surahpun seperti yang ada dalam Al-Qur’an, maka takutlah akan api jahanam dengan cara beriman, melakukan kewajiban-kewajiban kalian dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Kayu neraka jahanam adalah para manusia kafir dan batu-batu yang telah digunakan untuk membuat patung yang mereka sembah. Neraka ini dipersiapkan bagi orang-orang yang ingkar dan orang-orang yang kafir. Ayat ini menegaskan bahwa semua makhluk Allah tidak akan sanggup membuat tandingan terhadap satu ayat pun dari ayat-ayat Al-Qur’an.

  1. Surah Ali Imran : 3-7
(3) Allah menurunkan Al-Qur’an kepadamu, wahai Rasul, dengan sebenarnya dan dengan bukti yang kuat; membenarkan kitab-kitab samawi (langit) yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil kepada Musa dan ‘Isa sebelum Al-Qur’an.
(4) Agar menjadi petunjuk bagi manusia. Dan Dia-lah yang menurunkan al-Furqaan, yang berarti pembeda antara yang benar dan yang bathil, yaitu Al-Qur’an dan kitab-kitab yang lain serta suhuf (lembaran-lembaran). Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah yang ada dalam Al-qur’an dan yang lainnya, yang menunjukkan keesaan dan apa-apa yang tidak pantas untuk-Nya, nanti di hari kiamat akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah adalah yang Mahaperkasa yang dapat menyelesaikan urusan-Nya, yang akan menyiksa orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya dan yang melanggar ajaran Rasul-rasul-Nya yang mulia.
(5) Sesungguhnya Allah tidak samar atas apapun, yang kecil maupun yang besar, yang tampak ataupun yang tersembunyi, di bumi ataupun di langit.
(6) Dialah yang membentuk kalian ketika masih dalam rahim sebagaimana yang di kehendaki-Nya. Laki-laki atau perempuan, tampan atau buruk, dan sebagainya. Tak ada tuhan selain Dia, yang Mahaperkasa atas kekuasaan-Nya lagi Mahabijaksana atas apa yang diciptakan dan yang di atur-Nya.
(7) Dia-lah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu, wahai Muhammad. Yang di dalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas dan muhkamat (hanya mengandung satu penafsiran). Adapun orang-orang yang hatinya berpaling dari kebenaran menuju kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dalam Al-Qur’an. Mereka menafsirkannya dengan tafsiran yang sekiranya dapat menimbulkan keragu-raguan dengan tujuan menimbulkan fitnah dikalangan manusia terhadap agama islam. Mereka mencari-cari takwilnya agar sesuai dengan keinginannya, padahal tidak ada hakikatnya, kecuali Allah. Adapun para ulama yang mendalam ilmunya berkata, ”Kami beriman kepada semuanya, semua ayat yang muhkam mutasyabih berasal dari sisi tuhan kami. Antara satu dan yang lain tidak saling berlawanan. Ayat-ayat yang menyebutkan tentang sifatAllahg dikembalikan kepada ayat-ayat yang menerangkan tentang kesucian Allah, ayat-ayat yang menyifati ’Isa dengan al-Kalimah dan ar-Ruh  dikembalikan kepada ayat-ayat tauhid”. Ayat-ayat ini tidak dapat diambil pelajarannya melainkan orang-orang yang berakal sehat.

  1. Surah Al-maidah : 67
(67) Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya menyampaikan apa yang telah diturunkan kepadanya tanpa menghiraukan besarnya tantangan di kalangan Ahli kitab, orang musyrik dan orang-orang fasik. Hai Rasul, sampaikan semua isi Al-Qur’an yang telah diturunkan Allah kepadamu, janganlah kamu sembunyikan sedikitpun isinya, dan jangan takut ancaman. Jika kamu tidak menyampaikan dan menyimpan sebagiannya, berarti kamu tidak menyampaikan amanah dan rislah Tuhanmu kesemuanya. Dan Rasulullah benar-benar telah menyampaikan apa yang diturunkan kepadanya bagi umatnya. Allah memelihara dan menjaga kamu dari gangguan dan perbuatan buruk manusia sehingga tidak ada halangan apapun atas dirimu untuk menyampaikan semua yang telah diwahyukan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk dan kebaikan kepada orang-orang yang kafir.


4. TINJAUAN PSIKOLOGI

            Pada tahun 1984, World Health Organization (WHO) telah menambahkan satu dimensi lagi untuk menilai kesehatan manusia yaitu dimensi spiritual. Oleh American Psychiatric Association ini diadopsi dengan paradigma pendekatan bio-psycho-socio spiritual. Potensi tertinggi dan fenomena kesadaran manusia. The altered states of conciousness adalah pengalaman seseorang melewati kesadaran biasa misalnya pengalaman memasuki dimensi kebatinan, kesatuan mistik, komunikasi batiniah, dan pengalaman meditasi.
            Berbeda dengan sejarah barat dimana ilmuwan bermusuhan dengan agama (gereja). Dalam sejarah islam, motivasi ilmu pengetahuan justru datang dari ayat al-Qur’an, oleh karena itu pengembang ilmu pengetahuan dalam sejarah islam adalah para ulama. Ilmu seperti psikologi tidak lahir meski term jiwa (nafs) lebih dari 300 kali di sebut dalam al-Qur’an dan lebih banyak lagi di dalam hadits. Jiwa manusia dipelajari dalam konteks hubungan manusia dengan tuhan, oleh karena itu ilmu yang lahir dalam kaitan jiwa adalah ilmu akhlak dan ilmu tasawuf. Dalam kaitannya, Psikologi merupakan produk dari renungan, pengalaman, penelitian dan laboratorium. Sedangkan psikologi islam bersumberdari manual manusia, yaitu apa kata Al-Qur'an tentang manusia (wahyu) diperjelas dengan hadits ditambah pengalaman dan penelitian.         
Al-Qur’an adalah asal-usul dan sumber dari segala sesuatu yang islami, termasuk spiritualitas dan berkah Muhammad. Ketika Al-Qur’an turun dari langit tertinggi Ilahi menuju dunia manusia, maka tidak bakal ada malam kenaikan, ketika Nabi naik dari bumi ini menuju Singgasana Ilahi, suatu kenaikan yang menjadi model dari segenap kesadaran spiritual dalam islam.
Inti permasalahannya terletak pada cara pandang ilmu pengetahuan modern bahwa rasionalitas atau penca inderalah satu-satunya sumber pengetahuan. Pemikiran ini tentu saja berbeda dengan konsep islam yang menempatkan wahyu disamping akal sebagai sumber pengetahuan. Hal ini menyebabkan ilmu pengetahuan modern termasuk Psikologi harus mendapat perbaikan dan disesuaikan dengan prinsip islam, dimana semua urusan harus dikembalikan kepada Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad. Sebagaimana firman Allah SWT ”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Manusia menurut teori psikologi barat adalah; Homo Valens (dikendalikan dari dalam), Homo Mechanicus (dikendalikan dari luar), Homo Sapens (Makhluk berfikir), dan Homo Ludens (Makhluk berfikir). Sedangkan menurut al-Qur’an manusia adalah hamba Allah sekaligus Khalifatullah (wakil Tuhan di muka bumi). Selain itu dalam Teori Psikoanalisa misalnya memperkenalkan struktur Id, Ego dan Super ego pada manusia, sedangkan Al-Qur’an memperkenalkan sistem nafsani yang terdiri dari subsistem ’aql, qalb, bashirah, syahwat dan hawa.


5. KESIMPULAN

            Al-Qur’an adalah sebuah ”dunia”, tetapi sebuah dunia yang menuntun manusia menuju keesaan dan mencegah jiwa agar tidak bercerai-berai dan terpisah-pisah. Kekuatan frasa-frasa Qur’ani atas jiwa dan pikiran kaum muslim bergantung pada kehadiran spiritual yang inheren dalam suara sakral mereka dan ayat-ayat lain dari teks suci serta makna mereka. Suara Al-Qur’an yang pertama kali didengar oleh bayi yang baru lahir adalah kalimat Syahadat yang dilantunkan di telinganya. Dan Al-Qur’an pulalah yang dilantunkan pada saat kematian dan menyertai jiwa itu dalam perjalanan sesudah mati menuju kehadiran Ilahi.
            Inilah musik Ilahi yang mengingatkan manusia pada rumah awalnya dan sekaligus menemaninya dalam perjalanannya kembali yang penuh bahaya menuju Rumah Allah. Kefasihan bahasa Al-Qur’an bukan terletak pada penataan kata-katanya yang menjadi ucapan puitis yang kuat, melainkan dalam tingkatan inspirasi yang mengakibatkan setiap kalimat, setiap kata dan setiap huruf berkilauan dengan kehadiran spiritual dan menjadi seperti cahaya yang mengkristal dalam bentuk nyata.


Semoga apa yang saya sampaikan dlm catatan ini dpt memberi sedikit pencerahan trhadap kawan2 yang mmbacanya..



Tidak ada komentar: