Sebuah penentu utama perilaku makan
manusia adalah pemodelan sosial, dimana orang menggunakan makan orang lain sebagai
panduan untuk apa dan berapa banyak untuk makan. Kami meninjau studi
eksperimental yang memiliki independen memanipulasi perilaku makan dari rujukan
sosial (baik melalui konfederasi hidup atau jarak jauh) dan diukur baik pilihan
makanan atau asupan. Enam puluh sembilan
percobaan yang memenuhi syarat (dengan lebih dari 5800 peserta) yang diidentifikasi
yang diterbitkan antara tahun 1974 dan 2014. Berbicara kepada kekokohan
fenomena pemodelan, 64 dari studi ini telah menemukan efek modeling fi kan
secara statistik signifikan, meskipun substansial keragaman dalam metodologi,
jenis makanan, konteks sosial dan demografi peserta.
Berkaitan dengan intervensi
kesehatan ketika menyesuaikan untuk keadaan pribadi seseorang diperlukan
pengembangan intervensi yang bertujuan untuk menyertakan item yang mewakili
masing-masing dari enam kategori untuk mencerminkan alasan utama untuk
mengkonsumsi unhealthy food.
Faktor utama yang lebih kuat
mempengaruhi seseorang untuk mengkonsumsi snack yang tidak sehat yaitu pada
enjoying a special ocassion dan pada Faktor Opportunity induced eating, faktor
ini yang diadopsi peserta sebagai kategori penunjuk yang paling penting untuk mengkonsumsi
cemilan tidak sehat.
Demikian pula, berkaitan dengan
intervensi kesehatan, ketika menyesuaikan untuk keadaan pribadi seseorang
diperlukan, pengembang intervensi bisa bertujuan untuk menyertakan item yang
mewakili masing-masing dari enam kategori untuk mencerminkan alasan utama untuk
mengkonsumsi tidak sehat makanan ringan berlaku untuk audiens yang besar.
Selain itu, fokus yang lebih kuat pada menikmati acara khusus dan pada
kesempatan diinduksi makan dapat diadopsi sebagai peserta ditunjukkan kategori
ini sebagai relatif paling penting untuk ngemil yang tidak sehat. Ini bisa
misalnya dilakukan dengan mempromosikan ketersediaan alternatif yang sehat
ketika merayakan sebuah acara, dan pada kontrol impuls untuk memerangi
kesempatan diinduksi makan (Cleobury & Tapper, 2014).